Workshop Peninjauan Kurikulum Program Studi Magister Sumberdaya Akuatik (SDA)
Rabu, 15 Desember 2021, Program Magister Sumberdaya Akuatik (SDA) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan menyelenggarakan workshop Peninjauan Kurikulum bertajuk "Peninjauan Kurikulum Program Magister Sumberdaya Akuatik untuk Mendukung Visi UNSOED". Tujuan workshop itu sendiri adalah untuk meningkatkan mutu kurikulum prodi yang disesuaikan dengan visi Unsoed dan kebutuhan stakeholder. Acara yang digelar secara daring ini dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik FPIK, Dr. P. Hary Tjahja Soedibya, MS, yang dilanjutkan dengan pemaparan kurikulum existing prodi SDA oleh koordinator program studi, Dr. Nuning Vita Hidayati, M.Si.
Dihadiri oleh Dekan, wakil dekan, dan para dosen di lingkungan FPIK, acara ini mendatangkan narasumber dari Pusat Pengembangan Pembelajaran LP3M Unsoed, yaitu Dr. Abdul Aziz Nasihudin, S.H., MH, yang menyampaikan materi tentang landasan hukum, kebijakan nasional dan institusional pengembangan kurikulum pendidikan tinggi dan kisi-kisi kurikulum program magister.
Kegiatan workshop juga mendatangkan narasumber dari Komisi Nasional Pengkajian Sumberdaya Ikan, yaitu Dr. Suparno, M.Si, yang mengurai tentang kebutuhan dunia kerja program magister Sumberdaya Akuatik. Disampaikan oleh Dr. Suparno, jabatan dan kelas jabatan ASN di lingkungan KKP di Kementerian Kelautan dan Perikanan berdasarkan Permen KP no 27/2020 diantaranya adalah Dosen, Peneliti,Pengawas Perikanan, Pengelola Ekosistem laut dan Pesisir, Pengelola Produksi Perikanan Tangkap, Perekayasa, dan Perencana. Selain itu juga disampaikan tuntutan wajib kompetensi profesi dari sistem industri. Hal yang sama diungkapkan oleh narasumber ke-3 yang merupakan pengguna lulusan SDA, yaitu Drs. Noor Abiyoso Syakhrie, M.Si dari PT. Bumi Harmoni Indoguna, yang diundang untuk menyampaikan paparan mengenai "Peluang dan Kebutuhan Magister Sumberdaya Akuatik". Drs. Syakhrie menyampaikan beberapa kebutuhan Keahlian konsultan bidang sumberdaya akuatik, dimana persyaratan tenaga ahli konsultan harus memiliki kualifikasi pendidikan minimal S-2. selain itu juga harus memiliki kemampuan menganalisis potensi sumberdaya perairan termasuk daya dukung lingkungan dan kebijakan pengelolaan yang ditetapkan pemerintah.
Pada akhir kegiatan workshop, ketua team peninjauan kurikulum menyampaikan apresiasinya terhadap masukan dari narasumber dan peserta, serta akan menindaklanjutinya dalam penyusunan draft kurikulum prodi SDA.
