The 13th International Fisheries Symposium (IFS) dengan tema “ASEAN Fisheries and Marine Resources for Global Sustainability” diikuti oleh para anggota ASEAN Fisheries Education Network (ASEAN-FEN). Jaringan ini berpusat di Faculty of Fisheries and Food Science, Universiti Malaysia Terengganu, Malaysia, dan beranggotakan institusi pendidikan tinggi serta para pakar di bidang perikanan dan kelautan dari negara-negara di kawasan ASEAN, serta beberapa anggota tambahan dari negara di luar kawasan.
Sementara itu, The 21st Indonesian Oceanologist Association Conference (PIT ISOI 2025) diikuti oleh para anggota dan ahli oseanografi dari seluruh Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan di Gedung Muladi Dome, Universitas Diponegoro, Semarang, pada Selasa–Rabu, 7–8 Oktober 2025, dengan kepanitiaan yang dipimpin oleh sivitas akademika Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (FPIK Undip).
Jaringan ASEAN-FEN merupakan konsorsium berbasis universitas yang menaungi institusi pendidikan tinggi berorientasi pada bidang perikanan dan akuakultur di kawasan Asia Tenggara. Saat ini, ASEAN-FEN memiliki 10 anggota inti, 30 anggota asosiasi, dan 6 anggota ASEAN-FEN+, yang terdiri atas universitas dari Malaysia, Vietnam, Thailand, Indonesia, Filipina, Myanmar, Kamboja, Laos, Brunei Darussalam, Jepang, Tiongkok, Prancis, dan Taiwan.
Adapun Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia (ISOI) merupakan organisasi profesi ilmiah yang menghimpun para sarjana kelautan di Indonesia sejak tahun 1973. ISOI memiliki tujuan untuk mengembangkan ilmu oseanologi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan. Secara rutin, ISOI menyelenggarakan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) sebagai forum diskusi dan solusi terhadap berbagai isu kelautan nasional, serta membentuk komisariat daerah guna memperluas jejaring di seluruh Indonesia.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., dengan sambutan pembuka (opening remarks) oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Dr. (H.C.) Zulkifli Hasan, S.E., M.M. serta keynote speech oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Sakti Wahyu Trenggono, S.T.. Selain itu, beberapa peneliti dari anggota ASEAN-FEN dan ISOI turut menjadi narasumber dalam berbagai sesi diskusi ilmiah.
Dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Jenderal Soedirman (FPIK Unsoed), kegiatan ini turut dihadiri oleh Dekan FPIK, Prof. Dr. Ir. Endang Hilmi, S.Hut., M.Si., IPU; Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Nuning Vita Hidayati, S.Pi., M.Si.; Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Umum, Dr. Ir. Rose Dewi, S.Kel., M.Si.; serta Koordinator Program Studi S1 Manajemen Sumber Daya Perairan, Dr. Dyahruri Sanjayasari, S.Pt., M.Si. Kehadiran jajaran pimpinan tersebut menunjukkan komitmen FPIK Unsoed dalam memperkuat jejaring akademik dan kolaborasi riset di tingkat nasional maupun regional ASEAN.
The 13th ASEAN-FEN International Fisheries Symposium dan The 21st ISOI Conference 2025 menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis, antara lain terkait dampak globalisasi terhadap sektor kelautan dan perikanan, penguatan jejaring kerja sama antarnegara ASEAN dan mitra, konservasi ekosistem laut, mitigasi perubahan iklim global, pemberdayaan masyarakat pesisir, penanganan kenaikan muka air laut, serta penguatan kebijakan untuk mendukung keberlanjutan produktivitas dan kelestarian ekosistem perikanan dan kelautan.
