Purwokerto, 18 November 2025- Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), melalui Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, bersama dengan Universiti Kebangsaan Malaysia menyelenggarakan kegiatan kuliah umum (academic lecture) bersama narasumber Dr. Norrashikin Md Noor” dengan tema “Adressing Climate Change: Impacts on Marine Biodiversity and Life Below Water” pada hari Selasa, 18 November 2025, secara daring. Acara tersebut dihadiri oleh mahasiswa, dosen dan peneliti di bidang perikanan dan ilmu kelautan.

Kegiatan tersebut dibuka dengan opening speech dari wakil dekan bidang Akademik yaitu Dr. Nuning Vita Hidayati, M.Si. yang menjelaskan bahwa perubahan iklim merupakan ancaman yang serius bagi kelautan dan perikanan karena secara langsung memengaruhi keanekaragaman hayati dan keberlanjutan sumber daya yang menjadi tumpuan hidup jutaan masyarakat pesisir. Oleh karena itu, menjadi sangat penting untuk dapat memahami isu perubahan iklim secara ilmiah sehingga dapat mengembangkan solusi yang inovatif dan berkelanjutan. Melalui kuliah umum ini juga diharapkan dapat membuka wawasan dan memperkuat peran berbagai stakeholder di lingkup perikanan dan kelautan untuk menjaga keberlanjutan ekosistem laut di tengah perubahan iklim.

Sesi pemaparan materi dipandu oleh Dr. Dyahruri Sanjayasari, M.Si. selaku Koordinator Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan. Pemateri, Dr. Norrashikin Md Noor, menyampaikan bahwa pengetahuan terkait perubahan iklim masih terbatas padahal dampak negatif dari perubahan iklim mengancam siapapun dan di manapun, terutama kaum perempuan. Dr. Noor juga menjelaskan bahwa perubahan iklim dapat dikenali dari beberapa tanda yang salah satunya adalah mencairnya es di kutub, peningkatan suhu (laut dan darat) dan kenaikan muka air laut. Akibat dari perubahan iklim bumi berdampak sangat nyata terutama di ekosistem laut karena dapat menurunkan jumlah dan jenis organisme akuatik serta kerusakan habitat penting seperti terumbu karang. Pada paparan tersebut, disebutkan bahwa faktor alami dan antropogenik menyebabkan perubahan iklim di bumi. Dalam menangani hal tersebut, disebutkan oleh narasumber bahwa Indonesia telah menandatangani Paris Agreement yang berisi komitmen Negara Indonesia untuk menjaga iklim bumi.
Acara kuliah umum tersebut dilanjutkan dengan sesi diskusi yang diikuti dengan antusias oleh mahasiswa serta dosen FPIK UNSOED. Kuliah umum ini tidak hanya memberikan pengetahuan mendalam terkait perubahan iklim tetapi juga menjadi wujud nyata FPIK UNSOED untuk menyebarluaskan informasi terkait agenda global pembangunan berkelanjutan (SDGs) dengan tujuan utama nomor 14 yang berfokus pada pelestarian dan pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan.(AKP)