Tegal, 25 Juli 2025 – Dalam rangka memperluas akses pendidikan lanjutan dan menjalin kolaborasi strategis antara dunia akademik dan pemerintahan daerah, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Jenderal Soedirman menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan diskusi Program Pascasarjana bersama jajaran Dinas Perikanan Kabupaten Tegal.
Acara yang berlangsung pada hari Jumat, 25 Juli 2025, bertempat di kantor Dinas Perikanan Kab. Tegal, ini dihadiri oleh dua pimpinan jurusan dari FPIK Unsoed, yaitu Dr. F. Eko Dwi Haryono, Ketua Jurusan Ilmu Kelautan, dan Dr. Taufik Budhi Pramono, Ketua Jurusan Perikanan. Kehadiran tim dari Unsoed disambut langsung oleh Plt. Kepala Dinas Perikanan Kab. Tegal, Bapak Fatkhan, S.IP., M.M., beserta jajaran struktural dinas.
Memperkenalkan Program Pascasarjana FPIK Unsoed
Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan Program Studi Magister (S2) dan mengenalkan rencana pembukaan Program Studi Doktor (S3) di lingkungan FPIK Unsoed. Dalam pemaparannya, kedua narasumber menjelaskan profil program studi, skema kurikulum, pendekatan riset terapan, serta peluang kerja sama riset dan pengembangan kapasitas SDM daerah.
"FPIK Unsoed berkomitmen menjadi mitra strategis pemerintah daerah, tidak hanya melalui riset dan pengabdian, tapi juga dalam mencetak sumber daya manusia unggul yang mampu menjawab tantangan sektor kelautan dan perikanan," ungkap Dr. F. Eko Dwi Haryono.
Lebih lanjut, beliau menekankan pentingnya membangun konektivitas antara akademisi dan praktisi daerah. Menurutnya, pendidikan pascasarjana seharusnya hadir untuk menjawab kebutuhan nyata di lapangan, bukan hanya memenuhi target akademik semata.
Dialog Interaktif dan Survey Minat S3
Setelah sesi sosialisasi, acara dilanjutkan dengan diskusi interaktif antara pihak FPIK dan para peserta dari Dinas Perikanan. Beragam isu aktual dibahas, mulai dari pengembangan komoditas perikanan lokal, pengelolaan kawasan pesisir, hingga strategi peningkatan kapasitas SDM melalui jalur pendidikan formal.
Dalam forum ini, Dr. Taufik Budhi Pramono menekankan bahwa FPIK Unsoed terbuka terhadap berbagai latar belakang calon mahasiswa, termasuk dari kalangan ASN, penyuluh, praktisi lapangan, maupun wirausahawan sektor perikanan.
"Kami ingin memastikan bahwa siapa pun yang memiliki semangat untuk belajar dan berkembang, bisa mendapat akses yang setara di FPIK. Oleh karena itu, pendekatan kami fleksibel dan kontekstual sesuai kebutuhan daerah," jelasnya.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan survey peminatan Program Studi Doktor (S3), untuk memetakan minat dan kebutuhan calon mahasiswa tingkat doktoral di lingkungan pemerintah daerah.
Respons Positif dari Pemerintah Daerah
Plt. Kepala Dinas Perikanan, Bapak Fatkhan, S.IP., M.M., menyambut baik inisiatif yang dilakukan FPIK Unsoed. Menurutnya, kegiatan ini menjadi momentum penting dalam upaya membangun SDM yang adaptif, inovatif, dan siap bersaing secara global, tanpa meninggalkan akar lokal.
"Kami sangat mengapresiasi upaya ini. Kebutuhan akan peningkatan kompetensi SDM di sektor perikanan sangat nyata. Sosialisasi ini membuka peluang besar bagi kami untuk berkolaborasi, baik dalam hal pendidikan, riset, maupun pengembangan program daerah," ujarnya.
Beliau juga menambahkan bahwa Dinas Perikanan siap menjadi mitra aktif dalam mendukung pengembangan program-program akademik FPIK, khususnya yang memiliki dampak langsung terhadap penguatan sektor kelautan dan perikanan di wilayah Tegal.
Langkah Strategis Menuju Kolaborasi Berkelanjutan
Diskusi yang berlangsung hangat selama hampir dua jam ini menjadi wujud nyata semangat kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dan pemerintah daerah. Tidak hanya memperkenalkan program studi, kegiatan ini juga membuka jalan untuk sinergi riset, penyusunan kebijakan berbasis data ilmiah, serta pengembangan teknologi perikanan berkelanjutan.
FPIK Unsoed meyakini bahwa tantangan sektor kelautan dan perikanan ke depan memerlukan pendekatan multidisiplin dan keterlibatan semua pihak. Melalui kegiatan seperti ini, FPIK berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan dan dampak keilmuannya, tidak hanya di ruang kelas, tetapi juga di tengah masyarakat. (AY)