Semarang, Agenda Expert Roundtable Discussion on Silvofishery in Indonesia, kegiatan ini merupakan bagian dari Project Mangrove Ecosystem Management in ASEAN Region yang diprakarsai oleh ASEAN Mangrove Network (AMNET), bertujuan untuk berbagi pembelajaran mengenai pengelolaan mangrove dan praktik silvofishery di Indonesia. Forum diskusi tersebut dilaksanakan pada Selasa, 22 April 2025, di Aruss Hotel Semarang. Dekan FPIK Unsoed, Prof. Dr. Ir. Endang Hilmi, S.Hut., M.Si, menjadi Expert speaker bersama Prof. Dr. Bambang Widigdo (IPB), Prof. Dr. Sulistiono (IPB), Prof. Dr. Sri Rejeki (Undip), Prof. Dr. Esti Handayani HardI (Unmul), Dr. Muhamad Ilman (Yayasan Konservasi Alam Nusantara), Mr. Harry Yuli Susanto (Alter Trade Indonesia). Para Expert speaker memberikan paparan mencakup sharing informasi terkini mengenai perkembangan penelitian silvofishery, mencakup desain teknis, tahapan kegiatan, komoditas budidaya, kelembagaan dan organisasi, penanganan pasca panen, ataupun praktik lapangan di Indonesia. Turut hadir sebagai Peserta pada agenda acara tersebut sejumlah 25 yang diundang personal maupun kelompok Pemerhati Silvofishery Indonesia.
Acara diawali dengan sambutan oleh Kepala BPDAS, Direktur Rehabilitasi Mangrove serta penjelasan mengenai project AMNET, dilanjutkan dengan Paparan Para Expert speaker dan diskusi serta diakhiri dengan penyusunan kesimpulan dan rencana kerja. Dalam paparannya Prof. Dr. Ir. Endang Hilmi, S.Hut., M.Si menyampaikan kajian mengenai “Kluster Ekosistem Mangrove dan Aktivitas Budidaya Perikanan Unggulan". Bahwa kluster Mangrove terdiri atas : (1) Kluster carbon; (2) Kluster bencana; (3) Kluster pencemaran; (4) Kluster tannin. Dilanjutkan penjelasan mengenai Kluster Unggulan Perikanan terdiri atas : 1) Kluster Udang; (2) Kluster Kepiting; (3) Kluster Lobster; (4) Kluster Nila saline dan (5) Kluster Rumput Laut. Pemaparan diakhiri dengan penyampaian prioritas KKP Ekonomi biru serta integrasi Kluster Perikanan dengan Mangrove. Usai memberikan paparan, acara dilanjutkan dengan Roundtable Discussion bersama seluruh Peserta. Selain menambah informasi kebaharuan keilmuan, adanya peran Akademisi tenaga pendidik dengan menyampaikan diseminasi sebagai Expert speaker (Presenter) sesuai dengan kompetensinya pada forum-forum di bidang Perikanan dan Kelautan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan rekognisi baik secara personal maupun institusi. (RD_red).